TIPS MENGATASI MURAI BATU KUTUAN

murai batu sehat

Tak sedikit pertanyaan-pertanyaan dari para penghobby seputar muraibatu yang terkena gejala kutuan. Gejala kena kutu kerapkali ditandai :


  • Burung sering didis walo saat tidak dijemur;
  • Burung kadang mencabuti bulu;
  • Bulu yang dicabuti kadang nampak seperti mlintir-mlintir;
  • Jika kutunya sudah merajalela kadang di bagian sekitar kepala burung ada bintik-bintik putih. Jika usai dijemur atau usai mandi warna putih akan hilang; beberapa saat kemudian muncul lagi..dan seterusnya;
  • Burung menjadi malas bunyi.
Burung kutuan umumnya disebabkan oleh :

  • Burung jarang mandi
  • Kebersihan sangkar tidak diperhatikan;
  • kerodong tidak atau jarang dicuci, dll.
Media Penularan Kutu
  • Burung sehat dijajar terlalu dekat dengan burung kutuan
  • Bertukar sangkar dari burung yang kutuan
  • Memakai kerodong dari burung yang kena kutu
  • ( tak sedikit penghobby tak menyadari bahwa pemakaian krodong secara bergantian dapat menjadi media penularan kutu )

Apapun kutunya secara umum disebabkan hal-hal diatas tersebut. Ini lumrah dan wajar saya pikir memang ada beberapa penghoby agak-agak kemproh ( jawa= rohot ).

Cara saya menanggulangi kutuan tidak menggunakan obat berbahan kimia, tetapi menggunakan cara tradisional, yaitu menggunakan daun sirih ( jawa = suruh ). Daun sirih yang saya ketahui ada 2 (dua) jenis, yaitu sirih biasa (hijau) dan sirih merah (warna merah gelap).

A. Cara Menggunakan Daun Sirih Biasa ( Hijau ):
Daun Sirih Hijau
Daun sirih hijau banyak dijumpai disekitar lingkungan kita, warnanya hijau dan rasanya tidak terlalu pahit. Cara menggunakannya, ialah:
  • Ambil 3 lembar daun sirih ( baiknya diremas biar kusut tapi jangan sampai remuk )
  • Seduh dengan air panas di gelas (300cc-500cc) dan tutup gelasnya
  • Dinginkan hingga dingin atau boleh hangat-hangat kuku, tapi jangan terlalu panas;
  • Masukkan ke tempat mandi burung ( keramba atau cepuk mandi ), atau dengan cara....
  • Semprotkan pelan-pelan ke tubuh burung hingga benar-benar basah
  • Burung kutuan Ringan : Lakukan 2 kali (di pagi dan sore hari), ini cukup satu hari, ulangi lagi selang waktu 2 hari kemudian;
  • Burung kutuan Sedang/ Berat : Dilakukan 2 kali (di pagi dan sore hari), selama 2-3 hari berturut-turut, ulangi lagi selang 2 hari kemudian;
  • Usai dimandikan, burung diangin-anginkan hingga kering (baiknya jangan dijemur)
B. Cara Menggunakan Daun Sirih Merah:


Daun Sirih Merah

Daun sirih merah rasanya sangat pahit, tetapi tingkat pahitnya masih dibawah buah mahoni, atau hampir sama pahit dengan kulit pohon pule. Cara menggunakan daun sirih merah, yaitu:

  • Ambil 1-2 lembar daun sirih ( kalau daunnya lebar cukup 1 lembar) dan diremas-remas hingga kusut ( jangan sampai remuk )
  • Seduh dengan air panas di gelas 250 cc dan tutup gelasnya;
  • Dinginkan hingga dingin atau boleh hangat-hangat kuku, tapi jangan terlalu panas;
  • Masukkan ke tempat mandi burung ( keramba atau cepuk mandi ), atau dengan cara....
  • Semprotkan pelan-pelan ke tubuh burung hingga benar-benar basah
  • Burung kutuan Ringan : Lakukan 2 kali (di pagi dan sore hari), ini cukup satu hari, ulangi lagi selang waktu 2 hari kemudian;
  • Burung kutuan Sedang/ Berat : Dilakukan 2 kali (di pagi dan sore hari), selama 2-3 hari berturut-turut, ulangi lagi selang 2 hari kemudian;
  • Usai dimandikan, burung diangin-anginkan hingga kering (baiknya jangan dijemur)

Comments

Popular posts from this blog

Kelebihan dan kekurangan Perkutut lokal alam vs Perkutut ternak

Download Suara Bekuran Burung Merpati Jantan Mp3

Mengenal karakter dan ciri-ciri Murai Batu Bahorok